Kamis, 04 September 2014

pantun mading demangan news PPSMCH



permen karet dikunyah kenyang
membeli nasi  di warung depan
Jangan kaget mading demangan news datang
pemimpin redaksinya tampan

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding

                                    BY : AAD_NZA
                                 A-30 (MARKAZ….)                 

hati2x membeli rokok
karena rokok panjang2x
hati2x memilih cowok
karena cowok mata keranjang

kaget-kaget datanglah subuh
terpaksa makan buah manggis
kaget-kaget kanda selingkuh
ya terpaksa harus menangis

pohon randu berbuah mengkudu
dipetik dari hutan bambu
siapa yang mau sama kamu
karena kamu ketiaknya bau,he he

                                    BY : ATIKA RAHEL (U)
                                    PU3 PEMUJA RAHASIA

metik buni jangan di kandut….
kalau dikandut banyak getahnya….
nyari bini jangan yang gendut….
kalau nyang gendut banyak anaknya….

buah semangka
buah Duren
nngga NyangkA
Guwe Kereeen

Apa putih di tanjung sana
Ikan cakalang bermain ombak
Apa putih di pipi nona
Abu dapur disangka bedak

                                    BY : ALYIN CELL
                                          SAMPANG CITY

           
London ibu kotaa inggris
Kaula lumpur ibu kota malasya
Aku disini sedang menangis
Sedang kau disana sedang bahagia

Burung kenari suaranya merdu
Burung elang terbang sampai keawan
Disini kumnangis tersedu-sedu
Ketika aku tahu kau akan ditunangkan

Dijakarta hujannya gerimis
Disurabaya hujannya lebat
Adikku tercinta jangan menangis
Walau aku datang terlambat

Naik mobil, mobil sedan
Jalan-jalan ke kebun binatang
Adikku tersayang bagai bulan
Wanita lainnya bagai bintang

Hidup memang penuh dengan cinta
Tapi cinta tak selamanya bahagia
Jagalah jarak dengan wanita
Karena wanita racun dunia…!

Anak pondok namanya santri
Bunga mawar merah, tandanya cinta
Berbanggalah jadi laki-laki
Karena laki-laki idaman wanita
                       
                                    By: Generation Of Anjarpul
                                                Arosbaya

Bawa clurit kealun-alun
Lewat depan pondok putri
Dada teriris tertanduk getun
Tak lain kerena kekasih menghianati

Embun slalu menemani pagi
Saking dari setianya
The sun slalu menghadiri
Maing buletin dipondok tercinta

Ikan pindang tersusun rapi
Karena tempatnya dari lidi
Jangan pandang santri putri
Karena dia racunnya laki-laki…!

                                    By: The Sun
              Kuda Punya

Ke kota sampang naik dokar
Ke kota semarang lewat bangkalan
Tidak gampang cari pacar
Karena wanita sekarang mata duitan

Kepancaran beli delima
Diambil bijinya untuk dimakan
Kalau pacaran jangan lama-lama
Karena akhirnya takut membosankan

                                    By: ibnu
                                    Kamar Al-Madany


0 komentar:

Posting Komentar